6 Strategi Bisnis Jualan Ayam Potong Paling Jitu yang Bisa Diterapkan!

6 Strategi Bisnis Jualan Ayam Potong Paling Jitu yang Bisa Diterapkan!

Ayam masih menjadi bahan pangan yang paling sering disajikan di masyarakat. Bahan pangan ini tergolong mewah, namun harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan daging. Itulah mengapa, bisnis jualan ayam potong dipandang sangat menguntungkan.

Untuk memulai dan menjalankan usaha berjualan ayam potong, ada beberapa strategi yang perlu diterapkan. Dengan begitu, usaha yang dijalankan bisa menghasilkan keuntungan seperti yang diharapkan. Berikut beberapa strategi bisnis untuk berjualan ayam potong:

1. Pilih Supplier yang Tepat

Hal yang paling menentukan dalam bisnis jualan ayam potong adalah komoditas yang dijual, yakni ayam potong. Pastikan untuk memilih supplier ayam potong yang tepat. Supplier tepat yang dimaksud di sini adalah yang bisa memberikan harga wajar agar bisa dijual lagi tanpa mengurangi kualitas barang.

2. Jualan Keliling dan Delivery Order

Masyarakat sekarang ini seringkali malas untuk pergi berbelanja keluar rumah, apalagi dengan banyaknya pilihan delivery order makanan. Terlebih lagi bagi yang tinggal di kawasan perkotaan, keterjangkauan teknologinya sudah semakin canggih.

Oleh karena itu, sistem berjualan keliling akan lebih bisa menarik minat konsumen. Jadi, konsumen tidak harus pergi jauh untuk memperoleh kebutuhan ayam potong. Bisa juga dengan menerapkan sistem delivery order, sehingga pengantaran barang sampai di depan pintu. Sistem pembayarannya pun sebaiknya bisa menerima pembayaran digital.

3. Sesuaikan dengan Kebutuhan Konsumen

Kerap kali konsumen hanya membutuhkan beberapa bagian dari ayam atau bahkan hanya bagian tertentu saja, misalnya paha. Saat demikian, pastikan untuk menjadi penjual yang bisa memfasilitasi kebutuhan konsumennya. Jangan tolak konsumen hanya karena tidak membeli seekor ayam utuh.

4. Tetapkan Harga yang Wajar

Sebelum berjualan, sebaiknya lakukan survei harga ayam terlebih dahulu. Perhitungkan pula biaya lain-lain yang dibutuhkan untuk modal berjualan selain harga pokok ayam. Apabila sistem penjualan dengan berkeliling atau menerima delivery order, maka perhitungkan juga harga bahan bakar yang digunakan.

Meskipun begitu, jangan menjual ayam dengan harga yang terlalu jauh dengan harga pasaran yang ada. Sebagai bahan pangan, ayam potong memiliki harga jual yang fluktuatif. Pastikan untuk selalu update informasi terkait perubahan harga ini agar tidak salah memberikan harga kepada pembeli.

5. Pastikan Ayam yang Dijual Masih Segar

Dalam setiap usaha jualan, harus siap dengan semua resiko yang akan terjadi, termasuk barang dagangan tidak habis terjual. Sebagai bahan pangan yang cepat membusuk, saat berjualan ayam wajib memperhatikan kesegaran ayam yang dijual.

Waktu segar ayam adalah sekitar 12 jam saja sejak disembelih. Tambahkan juga waktu pemrosesan hingga ayam siap dijual ke konsumen, maka waktu jualnya hanya beberapa jam saja. Oleh karena itu, pikirkan bagaimana cara untuk menjaga kesegaran ayam, namun tanpa menambahkan bahan kimia berbahaya.

6. Perhatikan Aspek Kebersihan

Saat berjualan ayam jangan lupakan juga faktor kebersihan. Saat berjualan ayam potong, pastikan kebersihan selalu dijaga. Mulai dari tempat berjualan sampai dengan wadah yang digunakan untuk membungkus ayam sampai ke tangan konsumen.

Konsumen pasti akan menghindari penjual yang tidak menjaga kebersihan barang dagangan segar seperti ayam. Selain itu, menjaga kebersihan juga akan menghindarkan ayam potong yang dijual dikerumuni lalat.

Itulah strategi bisnis jualan ayam potong yang bisa diterapkan. Sebagai bahan pangan, berjualan ayam potong tidak boleh asal saja tanpa peduli pada faktor krusial, seperti kesegaran dan kebersihan. Oleh karena itu, semua strategi yang disebutkan di atas bisa coba diterapkan demi mendapatkan keuntungan dalam berjualan ayam potong.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *