Kebanyakan Pegawai Kantoran Lebih Suka WFO

ChatGPT Bawa Malapetaka, 4 Bahaya AI Buat Manusia (Sumber: CNBC)
ChatGPT Bawa Malapetaka, 4 Bahaya AI Buat Manusia (Sumber: CNBC)

Hasil survei dari CoHive, sebuah startup yang baru-baru ini menghentikan layanan ruang kerja bersama, menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai kantor lebih memilih untuk kembali bekerja dari kantor, yang biasa disebut sebagai Work from Office (WFO), dengan satu syarat.

Mereka mengharapkan adanya satu hari dalam seminggu di mana mereka dapat bekerja dari rumah, atau yang dikenal sebagai Work from Home (WFH).

Survei ini dilakukan dalam periode November 2021 hingga Januari 2022, sebelum gelombang ketiga Covid-19 (Omicron) melanda Indonesia. Tujuan survei ini adalah untuk mengumpulkan pandangan dan harapan para pekerja mengenai dunia kerja di era baru setelah pandemi.

Laporan ini mencakup hasil survei lebih dari 1.300 karyawan yang berada di berbagai kota besar di Indonesia, termasuk perusahaan teknologi (startup) dan perusahaan di industri lainnya.

Mayoritas responden berusia 21-30 tahun (69%), bekerja di sektor non-teknologi (74%), menjabat sebagai staf (66%), dan tinggal di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (51%), dengan sisanya berdomisili di kota-kota besar lainnya seperti Bandung, Yogyakarta, Semarang, Makassar, dan Medan.

Hasil survei menunjukkan bahwa sekitar 77% karyawan memilih untuk kembali bekerja dari kantor ketika situasi sudah normal, tetapi mereka berharap untuk dapat WFH setidaknya satu hari dalam seminggu.

Keuntungan WFH yang paling mereka rasakan adalah penghematan biaya perjalanan (74%), pengurangan waktu perjalanan (68%), dan fleksibilitas dalam mengatur waktu (34%).

Selain itu, lokasi tempat tinggal juga memainkan peran penting dalam preferensi pegawai. Responden yang tinggal lebih dari satu jam dari kantor cenderung lebih memilih untuk WFH. Di sisi lain, keuntungan utama WFO adalah kemudahan berkomunikasi (76%), interaksi sosial (61%), dan fasilitas kerja yang lengkap (40%).

Kebijakan perusahaan selama pandemi juga memiliki pengaruh besar terhadap preferensi karyawan terkait sistem kerja setelah pandemi. Selama pandemi, 65% responden bekerja secara hybrid, sementara 18% bekerja dari rumah secara penuh.

Mereka yang menjalani WFH selama pandemi cenderung lebih memilih untuk tetap WFH, dibandingkan dengan mereka yang menjalani kebijakan hybrid atau kembali ke kantor sepenuhnya.

Beberapa tantangan utama yang dihadapi oleh karyawan saat WFH meliputi gangguan (28%), masalah jaringan internet (23%), dan kurangnya ruang kerja yang layak (15%). Di sisi lain, 40% responden menyukai kelengkapan fasilitas saat mereka bekerja dari kantor.

Jika memungkinkan untuk bekerja sepenuhnya dari rumah atau lokasi di luar kantor, mayoritas responden berencana untuk memiliki ruang kerja khusus di rumah (76%) atau bergabung dengan coworking space (32%). Sebagian juga berencana untuk mencari tempat tinggal baru (16%).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *